Profil Desa Pagerbarang

Ketahui informasi secara rinci Desa Pagerbarang mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Pagerbarang

Tentang Kami

Desa Pagerbarang, pusat pemerintahan Kecamatan Pagerbarang, Kabupaten Tegal, merupakan wilayah agraris yang strategis dengan potensi ekonomi berbasis pertanian dan BUMDes. Profil ini mengulas tuntas geografi, demografi, dan tata kelola desa secara profesi

  • Pusat Administratif dan Ekonomi

    Desa Pagerbarang berfungsi sebagai ibu kota Kecamatan Pagerbarang, menjadikannya pusat layanan publik, pemerintahan, dan kegiatan ekonomi bagi 13 desa di sekitarnya.

  • Wilayah Agraris Unggulan

    Mayoritas wilayah didominasi oleh lahan pertanian produktif, dengan sektor pertanian menjadi penopang utama mata pencaharian penduduk dan menunjukkan potensi sebagai sektor basis ekonomi daerah.

  • Pengembangan Ekonomi Modern

    Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang aktif, Desa Pagerbarang berupaya mengelola potensi lokal secara profesional dan transparan untuk mendorong kemandirian ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

XM Broker

Terletak di persimpangan jalur yang menghubungkan beberapa wilayah di Kabupaten Tegal dan Brebes, Desa Pagerbarang mengukuhkan perannya sebagai pusat administrasi dan motor penggerak ekonomi bagi Kecamatan Pagerbarang. Dengan latar belakang sejarah yang kuat dan topografi agraris yang subur, desa ini menyimpan potensi besar yang terus dikembangkan melalui tata kelola pemerintahan yang adaptif dan partisipasi masyarakat yang dinamis. Sebagai ibu kota kecamatan, Desa Pagerbarang tidak hanya menjadi pusat layanan, tetapi juga representasi kemajuan wilayah sekitarnya.

Desa Pagerbarang merupakan episentrum dari Kecamatan Pagerbarang, sebuah wilayah yang memiliki akar sejarah mendalam. Nama "Pagerbarang" sendiri diyakini berasal dari gabungan dua kata dalam bahasa Jawa, yakni pager yang berarti pagar dan barang yang dapat merujuk pada benda atau entitas berharga. Menurut narasi historis yang berkembang di masyarakat, wilayah ini pada era Kerajaan Mataram Islam difungsikan sebagai garda pertahanan atau "pagar" terluar untuk melindungi aset penting kerajaan. Fungsi strategis ini menandakan bahwa sejak dahulu, Pagerbarang telah memegang peranan krusial dalam konstelasi wilayah yang lebih besar. Kini, peran tersebut bertransformasi dari basis pertahanan fisik menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan sosial yang vital bagi Kabupaten Tegal.

Geografi dan Wilayah Administratif

Desa Pagerbarang secara geografis terletak di bagian barat Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah. Posisinya yang strategis menjadikannya sebagai poros utama bagi 12 desa lainnya di dalam lingkup Kecamatan Pagerbarang. Sebagai pusat pemerintahan kecamatan, desa ini menjadi lokasi bagi berbagai fasilitas publik dan kantor layanan yang menunjang kebutuhan administratif seluruh wilayah kecamatan.

Kecamatan Pagerbarang sendiri memiliki total luas wilayah mencapai 6.378,49 hektare atau sekitar 64 kilometer persegi. Penggunaan lahan di kecamatan ini didominasi oleh tanah sawah yang subur seluas 4.919,07 hektare, diikuti oleh tanah kering seluas 444,49 hektare, dan sisanya dimanfaatkan untuk fasilitas umum serta penggunaan lainnya. Struktur lahan ini menegaskan karakter agraris yang melekat kuat pada wilayah Pagerbarang dan sekitarnya.

Secara administratif, wilayah Kecamatan Pagerbarang memiliki batas-batas yang jelas. Di sebelah utara, kecamatan ini berbatasan langsung dengan Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Dukuhwaru dan Kecamatan Lebaksiu. Di sisi selatan, wilayahnya bersinggungan dengan Kecamatan Balapulang dan Kecamatan Margasari. Sementara itu, di sebelah barat, berbatasan dengan Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes. Letak Desa Pagerbarang yang berada di tengah konstelasi ini menjadikannya mudah diakses dan menjadi titik temu aktivitas penduduk dari berbagai desa sekitarnya. Meskipun data spesifik mengenai luas wilayah Desa Pagerbarang belum terpublikasi secara resmi, perannya sebagai pusat kegiatan mencerminkan kepadatannya sebagai pusat hunian dan ekonomi.

Demografi dan Kondisi Sosial

Dinamika kependudukan menjadi salah satu aspek penting yang membentuk karakter Desa Pagerbarang. Sebagai pusat kecamatan, desa ini menjadi cerminan dari data demografi Kecamatan Pagerbarang secara keseluruhan. Berdasarkan data kependudukan dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tegal per akhir tahun 2024, jumlah penduduk di Kecamatan Pagerbarang tercatat sebanyak 67.908 jiwa. Komposisi penduduk ini terdiri dari 34.260 jiwa laki-laki dan 33.648 jiwa perempuan, menunjukkan rasio jenis kelamin yang cukup seimbang.

Dengan luas wilayah kecamatan sekitar 64 km², maka kepadatan penduduk di wilayah ini mencapai sekitar 1.061 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup signifikan untuk sebuah wilayah yang berbasis agraris, menandakan aktivitas sosial dan ekonomi yang hidup. Sebaran penduduk ini terkonsentrasi di pusat-pusat permukiman, dengan Desa Pagerbarang sebagai salah satu area terpadat karena fungsinya sebagai pusat layanan.

Struktur mata pencaharian penduduk di Kecamatan Pagerbarang sangat didominasi oleh sektor pertanian. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa sekitar 47,3% penduduk bekerja di sektor ini, baik sebagai petani pemilik lahan maupun buruh tani. Angka ini menegaskan bahwa pertanian bukan hanya menjadi aktivitas ekonomi, tetapi juga bagian tak terpisahkan dari struktur sosial dan budaya masyarakat. Di luar pertanian, sektor lain yang menyerap tenaga kerja ialah sektor jasa (29,6%), perdagangan (2,5%), dan industri rumah tangga (0,5%). Kehidupan sosial masyarakat diwarnai oleh nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong yang kuat, yang seringkali termanifestasi dalam tradisi-tradisi lokal dan kegiatan komunal, seperti perayaan sedekah bumi atau kerja bakti.

Pemerintahan dan Tata Kelola Desa

Sebagai ibu kota kecamatan, Desa Pagerbarang menjadi pusat dari roda pemerintahan di tingkat lokal. Tata kelola pemerintahan desa dijalankan oleh seorang Kepala Desa beserta jajaran perangkat desa yang bekerja sinergis dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) untuk merumuskan kebijakan dan program pembangunan yang aspiratif dan transparan. Kantor Desa Pagerbarang berfungsi sebagai pusat pelayanan administrasi bagi warganya, mulai dari urusan kependudukan hingga perizinan skala kecil.

Koordinasi antara pemerintah desa dengan pemerintah Kecamatan Pagerbarang berjalan intensif. Camat Pagerbarang, Priharyono, S.STP., MPSSp., bersama jajarannya, secara aktif memberikan pembinaan dan supervisi terhadap pelaksanaan program-program pembangunan di 13 desa yang berada di bawah naungannya, termasuk Desa Pagerbarang. Sinergi ini bertujuan untuk memastikan keselarasan antara kebijakan pembangunan kabupaten dengan implementasi di tingkat desa, terutama dalam pemanfaatan dana desa untuk program-program yang berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat.

Program pembangunan di Desa Pagerbarang difokuskan pada beberapa sektor prioritas, yakni peningkatan infrastruktur dasar seperti perbaikan jalan desa dan drainase, penguatan ketahanan pangan melalui dukungan kepada para petani, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat. Salah satu instrumen utama dalam mencapai tujuan ini yaitu melalui optimalisasi peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), yang dirancang untuk menjadi motor penggerak ekonomi lokal yang mandiri dan profesional.

Potensi Ekonomi dan Pembangunan

Potensi ekonomi Desa Pagerbarang bertumpu pada dua pilar utama: sektor pertanian yang telah mengakar kuat dan inisiatif pengembangan ekonomi modern melalui BUMDes. Kombinasi keduanya menciptakan model pembangunan yang seimbang antara tradisi dan inovasi.

Sektor pertanian merupakan tulang punggung ekonomi wilayah ini. Lahan sawah yang luas dan subur menjadikan Pagerbarang sebagai salah satu lumbung padi di Kabupaten Tegal. Analisis sektor basis yang dilakukan oleh akademisi dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) mengidentifikasi bahwa sektor pertanian di Kecamatan Pagerbarang memiliki nilai Location Quotient (LQ) sebesar 2,13. Angka ini menunjukkan bahwa sektor pertanian di Pagerbarang tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga memiliki keunggulan komparatif dan berpotensi besar untuk diekspor ke wilayah lain. Komoditas utama yang dihasilkan ialah padi, namun terdapat pula potensi pengembangan tanaman palawija dan hortikultura untuk diversifikasi produk.

Menyadari pentingnya inovasi untuk mendorong pertumbuhan, Pemerintah Desa Pagerbarang secara aktif mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). BUMDes Pagerbarang didirikan dengan visi yang jelas, yakni "Mewujudkan kemandirian ekonomi Desa Pagerbarang melalui pengelolaan potensi lokal yang profesional, transparan, dan berkelanjutan." Kehadiran BUMDes ini menjadi bukti nyata adanya upaya untuk mentransformasi potensi desa menjadi keuntungan ekonomi yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Unit-unit usaha yang dikelola mencakup layanan perdagangan, jasa, hingga pengelolaan aset desa. Melalui BUMDes, desa berupaya menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan asli desa (PADes), dan membangun ekosistem ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Keberadaan situs web resmi BUMDes Pagerbarang juga menunjukkan komitmen terhadap transparansi dan tata kelola yang modern.

Infrastruktur, Pendidikan, dan Sosial Budaya

Sebagai pusat kecamatan, Desa Pagerbarang dilengkapi dengan infrastruktur yang relatif lebih memadai dibandingkan desa-desa penyangga di sekitarnya. Akses jalan utama yang menghubungkan Pagerbarang dengan kecamatan lain sudah beraspal dan dapat dilalui dengan baik, memfasilitasi kelancaran transportasi orang dan barang. Di bidang pendidikan, terdapat sejumlah fasilitas mulai dari tingkat dasar hingga menengah. Salah satunya yakni Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darul Ulum yang berlokasi di Jalan Gamprit, menjadi pusat pendidikan agama dan umum bagi anak-anak di desa tersebut. Ketersediaan lembaga pendidikan ini menjadi fondasi penting dalam pembangunan sumber daya manusia di masa depan.

Fasilitas kesehatan seperti puskesmas atau puskesmas pembantu juga tersedia untuk melayani kebutuhan kesehatan dasar masyarakat. Keberadaan fasilitas publik ini menjadikan Desa Pagerbarang sebagai rujukan bagi warga dari desa-desa tetangga untuk mengakses layanan pendidikan, kesehatan, dan administrasi.

Kehidupan sosial budaya di Desa Pagerbarang masih sangat kental dengan tradisi Jawa yang diwariskan secara turun-temurun. Semangat gotong royong dan kebersamaan menjadi perekat sosial yang kuat. Berbagai upacara adat seperti sedekah bumi atau perayaan hari besar keagamaan selalu dilaksanakan dengan meriah dan melibatkan partisipasi seluruh lapisan masyarakat. Kesenian tradisional seperti wayang kulit dan kuda lumping, meskipun menghadapi tantangan modernisasi, masih sesekali ditampilkan dalam berbagai acara desa, menjadi sarana hiburan sekaligus pelestarian budaya lokal. Dengan demikian, Desa Pagerbarang terus bergerak maju, menyeimbangkan derap langkah pembangunan ekonomi dengan upaya menjaga kearifan lokal yang menjadi identitasnya.